Senin, 01 Juni 2020

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI MAKRO DAN SISTEM EKONOMI

Pengertian Makroekonomi


    Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro ekonomi dapat digunakan untuk menganalisis target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, tenaga kerja, dan keseimbangan neraca pembayaran yang berkesinambungan. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

    Dalam prakteknya ekonomi makro mempelajari tindakan-tindakan ekonomis tingkat masyarakat atau negara, sehingga yang dipersoalkan adalah tentang perekonomian secara keseluruhan, seperti masalah pengangguran, kesempaan kerja, pengeluaran negara, pendapatan nasional dan sebagainya. Hubungan kausal yang dipelajari dalam ekonomi makro, pada intinya adalah hubungan antar variabel-variabel ekonomi agregatif (secara keseluruhan), seperti tingkat pendapatan nasional, tingkat kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi rumah tangga, saving (tabungan), investasi nasional, tingkat bunga, jumlah uang yang beredar, neraca pembayaran, stok kapital nasional, utang pemerintah dan sebagainya.

Konsep dasar makro ekonomi terbagi atas 3 yaitu

  • Pengeluaran (Output) dan Pendapatan (Income)

Ukuran output secara makro yaitu Produk Domestik Bruto (PDB). Yang mana, tinggi dari PDB itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: teknologi, akumulasi modal, serta kualitas sumber daya manusia.

  • Tingkat Pengangguran

Semakin tinggi tingkat pengangguran di suatu negara, maka beban yang dipikulpun semaki berat, serta pertumbuhan ekonomi akan terhambat sebab produksi nasional rendah. Tak hanya itu, tingkat pengangguran yang tinggi juga akan berpengaruh pada tingkat daya beli masyarakatnya. Sehingga hal tersebut akan menyebabkan lesunya laju perekonomian suatu negara.

  • Inflasi dan Deflasi

Inflasi adalah kenaikan harga umum secara terus menerus, sementara deflasi kebalikannya, yakni penurunan harga. Perubahan harga yang begitu drastis baik inflasi ataupun deflasi akan berisiko pada keberlangsungan krisis perekonomian negara secara keseluruhan. Pada keadaan seperti inilah, pemerinatah perlu untuk turun tangan dengan menerapkan sistem kebijakan fiskal dan moneter.

 beberapa tujuan kebijakan ekonomi makro, yaitu:

Tingkat kesempatan kerja yang tinggi

Keberadaan pengangguran di dalam negara memberikan dampak yang kurang baik bagi kehidupan sosial dan beban ekonomi negara. Dengan kebijakan ekonomi makro pemerintah dapat mengurangi pengangguran hingga tingkat full employment. Di mana semua lapangan pekerjaan yang ada baik pemerintah maupun swasta terisi penuh.

Produksi nasional tinggi

Tinggi rendahnya kapasitas produksi tergantung dari tinggi rendahnya investasi.Investasi dalam begeri tergantung tingkat tabungan dalam negeri.Sedangkan tabungan dalam negeri terkait dengan tingkat bunga dan pendapatan masyarakat.Untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri, peningkatan pendapatan masyarakat perlu dilakukan peningkatan produktivitas masyarakat.

Keadaan perekonomian stabil

Kestabilan ekonomi dalam tingkat pendapatan, kesempatan kerja, dan kestabilan pada tingkat harga barang secara umum.Perekonomian yang stabil bukan berarti suatu kondisi ekonomi selalu mengalami tinggi, tetapi suatu kondisi yang fluktuatif variabel ekonomi terutama harga komoditi dan tingkat pendapatan secara wajar.

Neraca pembayaran yang seimbang

Ikhtisar sistematis dari seua transaksi dari ekonomi dengan luar negeri selama jangka waktu tertentu dalam satuan uang.Dalam neraca pembayaran tersebut beberapa hal penting yang perlu diketahui adalah neraca perdagangan, transaksi berjalan dan lalu lintas moneter.

Distribusi pendapatan merata

Hasil pengelolaan sumber daya baik alam dan manusia dalam negara harus dapat dinikmati secara merata oleh rakyat.Artinya distribusi pembagian pendapatan yang relatif adil. dengan meratanya pembagian pendapatan diharapkan tingkat konsumsi masyarakat reltif lebih baik. Sehingga diharapkan akan terjadi kehidupan yang seimbang.

 

   

Masalah-masalah makro ekonomi terjadi di setiap negara, baik Negara maju dan juga negara berkembang. Oleh karena itu, Pemerintah menciptakan  kebijakan-kebijakan makro ekonomi agar pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik. Kebijakan pemerintah Perekonomian negara tidak lepas dari maalah pengangguran dan inflasi. Berbagai upaya dilakukan pemerintah baik kebijakan moneter maupun kebijakan fiskal

 


Sistem Ekonomi

    Sistem ekonomi merupakan cara yang dipakai oleh suatu negara untuk menyelesaikan atau menghadapi masalah dalam bidang ekonomi. Setiap negara memiliki sistem yang berbeda-beda, tergantung dari situasi dan kondisi yang sedang terjadi pada negaranya. Sistem ekonomi mendefinisikan interaksi semua entitas semua pelaku dalam suatu ekonomi. Sistem ekonomi mengatur faktor-faktor produksi termasuk modal, tenaga kerja, sumber daya fisik dan pengusaha. Studi tentang sistem ekonomi melihat bagaimana berbagai komponen saling terkait, bagaimana informasi mengalir di antaranya dan hubungan sosialnya, termasuk struktur manajemen dan hak properti. Jenis-Jenis Sistem Ekonomi

 

Sistem Ekonomi Tradisional

    Sistem ini merupakan sistem ekonomi paling konvensional dan kuno. Ada dua elemen utama dalam sistem tradisional yaitu menghargai tradisi dan minim limbah. Perekonomian tradisional identik dengan daerah pedesaan dengan hasil berupa pertanian. Interaksi antar kelompok bisa dilakukan melalui jual beli ataupun barter barang. Masing-masing anggota perekonomian tradisional memiliki peran khusus yang jelas sehingga setiap anggota memiliki hubungan erat. Sayangnya sistem ini tidak menggunakan fasilitas terpusat, teknologi dan hal-hal yang menjadi simbol kemajuan. Apabila pebisnis konvensional menggunakan sistem ekonomi ini, maka mereka harus berupaya untuk menjaga bisnisnya agar tidak berada di status “diam” atau tidak berkembang dengan sebagaimana harapan mereka.

 

Sistem Ekonomi Komando

    Sistem yang satu ini tidak bisa dibilang lebih baik ataupun lebih buruk dibandingkan dengan sistem tradisional. Faktanya, ada beberapa hal fundamental yang salah pada sistem ekonomi komando. Ada tiga hal yang identik dimiliki oleh sistem ini yaitu kontrol terpusat, keuntungan yang diharapkan dan dominasi. Sebagian besar sistem ini akan dikendalikan pemerintah. Pemerintah akan memiliki semua hal yang terlibat dalam proses produksi mulai dari peralatan hingga fasilitas.Faktor dominasi akan jelas terlihat untuk sumber daya berharga, karena sesuatu yang mampu menghasilkan keuntungan terbesar akan dikuasai pemerintah dan sumber daya lainnya yang bersifat “kurang penting” bisa dikelola oleh rakyat. Meski begitu, jika pemerintah mampu membuat kebijakan yang tepat maka ada keuntungan yang bisa didapat seperti terciptanya pasokan yang sehat dari sumber daya milik negara tersebut.

 

Sistem Ekonomi Pasar

    Ekonomi pasar terlihat lebih identik dengan pasar bebas. Dalam sistem ini, organisasi yang dijalankan oleh masyarakatlah yang menentukan bagaimana perekonomian akan berjalan, bagaimana pasokan dihasilkan hingga tuntutan apa saja yang diperlukan. Faktanya, tidak ada satupun negara di dunia yang menerapkan sistem ini secara penuh. Keuntungan terbesar  dari sistem pasar ini adalah terpisahnya pasar dan pemerintah. Hal ini mengurangi dominasi pemerintah dan kemajuan serta inovasi bisa berkembang dengan lebih cepat. Dengan adanya sistem ekonomi pasar, maka pebisnis juga harus dapat menyikapi dengan cepat berbagai resiko dari pasar bebas seperti kemungkinan adanya inflasi dan pahami dengan cepat penyebab dari inflasi tersebut.

 

Sistem Ekonomi Campuran

    Sistem ini juga dikenal dengan istilah dual economy karena mengkombinasikan sistem ekonomi pasar dan komando. Hasil dari sistem campuran ini bisa sangat luar biasa karena pemerintah dan pasar bekerja sama dalam mengelola sumber daya. Meski begitu, sistem ini juga rawan mengalami masalah khususnya saat kekuatan pemerintah meningkat. Ini bisa memicu kontrol berlebih ataupun sulitnya akses dan perekonomian yang kurang fleksibel.

Tujuan sistem ekonomi Sistem ekonomi bertujuan untuk mengatasi terjadinya kelangkaan yang merupakan inti masalah ekonomi. Setiap sistem ekonomi dalam menjawab masalah kelangkaan, memperhatikan tiga atau empat pertanyaan dasar, yaitu: Apa yang harus diproduksi? Bagaimana cara memproduksi dan berapa banyak? Siapa yang menerima output yang diproduksi? Bagaimana perubahan akan dilakukan dan diakomodasikan?

 

 

  Penulis  : fransiskus jansen b simbolon (192102054)

 

 


2 komentar:

FAKTOR FAKTOR PERTUMBUHAN EKONOMI

                                                                                                                                            ...